Danau Laguna (Ternate), Pulau Maitara, Pulau Tidore

 

Sepintas siapa pun yang melihat gambar ini akan terkesima termasuk saya. Foto tersebut saya minta dari teman saya karena menarik. Di ambil dari kawasan danau laguna dengan pemandangan seberang lautan Pulau Maitara dan Pulau Tidore menawarkan berbagai keindahan tiada tara.

Sebagian besar dari kita tentu telah mengetahui Pulau Ternate, Pulau Tidore bahkan Pulau Maitara setidaknya dari buku-buku sejarah. Terlebih lagi, sebenarnya semua orang Indonesia secara sadar atau tidak sadar telah mengetahui Pulau Tidore dan Pulau Maitara. Uang kertas pecahan seribu rupiah mengambil latar Pulau Maitara dan Pulau Tidore dengan seorang nelayan diatas perahunya.

Kali ini akan dibahas ‘sampul’ dari ketiga tempat sesuai judul di atas tentang dimana lokasinya berada, bagaimana menuju kesana, dan beberapa hal umum yang patut diketahui pembaca yang santun.

Baiklah, kata orang hantu itu menakutkan tapi siap-siap bagi mereka akan bahagia dihantui oleh keindahan Danau Laguna, Pulau Maitara dan Pulau Tidore. Terletak di Propinsi Maluku Utara dapat ditempuh dengan 3,5-4 jam perjalanan udara via Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Biasanya penerbangan dilakukan pada waktu dinihari dengan beberapa maskapai penerbangan meliputi Garuda Indonesia, Batavia Air, Sriwijaya Air, Lion Air, Merpati Nusantara, dan Ekspress Air.

Ternate telah dikenal sejak abad ke-13 dengan Kesultanan Ternate-nya yang dipimpin oleh sultan yang terkenal pada saat itu ialah Sultan Khairun dan Sultan Babullah. Terdapat beberapa benteng masa penjajahan salah satunya yaitu Fort Oranje yang dibangun pada tahun 1607 oleh pimpinan Kornelis Matelief de Jonge.

Back to purpose, Setiba di Bandara Sultan Babullah Ternate, perjalanan menuju Danau Laguna dapat menggunakan kendaraan sewaan atau oleh masyarakat setempat disebut Taksi Bandara. Mobil yang digunakan cukup baik yaitu Toyota Avanza dengan tarif antara 100-150 ribu. Pulau Ternate merupakan wilayah administrasi kotamadya dengan pusat kota yaitu kota Ternate.

Waktu yang akan ditempuh lebih kurang 40 menit menuju Danau Laguna. Danau tersebut terletak di Kelurahan Fitu atau 18 km dari pusat kota Ternate. Panorama yang disuguhkan tidak akan membuat mata kita bosan. Selain Danau Laguna di Pulau Ternate terdapat Danau Tolire Besar dan Danau Tolire kecil yang terletak sebelah utara Pulau Ternate. Namun belum akan dibahas pada kesempatan ini.

Setelah menikmati keindahan Danau Laguna, perjalanan dapat dilanjutkan menuju Pulau Tidore dan singgah di Pulau Maitara. Transportasi laut yaitu speed boat merupakan transportasi utama antar kedua pulau tersebut selain Kapal Feri dan Perahu Motor Kayu. Namun sebelum itu, menikmati pemandangan Pulau Maitara dan Pulau Tidore seperti gambar pada uang seribu rupiah dapat dilakukan dari Desa Ngade di Pulau Ternate.

 

Pulau Maitara merupakan bagian dari wilayah administrasi kota Tidore Kepulauan yang terletak di sebelah Barat Laut Pulau Tidore. Keindahan pulau ini dapat menjamin ketenangan bagi para wisatawan yang berkunjung. Dapa lia dari jau sa tong su sanang atau yang berarti dari jauh saja sudah senang adalah ungkapan yang dapat menjadi pengantar yang indah, apalagi jika mengunjunginya langsung. Di pulau tersebut terdapat sebuah pantai dengan garis pantainya sekitar tiga kilometer yang oleh warga disebut Pantai Kate-kate. Cukup dengan mahar seratus ribu rupiah sebagai ongkos sewa speed boat, anda sekeluarga tidak akan merasa kecewa.

Lain Maitara, lain pula pulau Tidore seperti halnya pulau Ternate yang disanjung pada abad pertengahan. Pintu masuk pulau Tidore dari pulau Ternate yaitu dermaga speed boat yang terletak di kelurahan Rum, Tidore Utara. Perjalanan dari Rum menuju pusat kota dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan mengikuti rute pada umumnya yaitu melewati Soasio dapat ditempuh lebih kurang 30 menit. Pada rute pertama ini pemandangan selama perjalanan cenderung pemukiman penduduk yang tertata rapih dengan hutan-hutan kecil setiap kelurahan. Cara kedua dari Rum menuju pusat kota yaitu melewati ‘jalan belakang’yaitu jalur utara pulau Tidore yang sebagian besar masih berupa hutan-hutan dan melewati teluk serta pesisir pantai yang masih perawan.

Lokasi wisata unggulan di pulau Tidore yaitu wisata alam berupa pantai-pantai dan teluk salah satu diantaranya pantai Akesahu. Dalam bahasa Indonesia Akesahu berarti air-panas jelas mewakili keunikan pantai tersebut. Betapa tidak, di pesisir pantai sepanjang lebih kurang satu kilometer terdapat sebuah kolam penampungan sumber mata air panas. Keunikan tersebut tentunya mengandung nilai-nilai keindahan dan membawa unsur mistik bagi penduduk sekitar. Warga percaya bahwa setelah menikmati air panas tersebut dengan mengikatkan kain atau tali di sebuah pohon besar diatas mata air akan membawa keberkahan.

Selain wisata alam, wisata sejarah Tidore memiliki potensi yang besar. Masjid dan Kadato Kie atau Keraton dapat menggambarkan kebesaran sejarah kerajaan Tidore pada masa lampau. Sultan termashur dari negeri Limau Timore tersebut yaitu Sultan Nuku dengan kepiawaiannya membangun kekuatan maritim yang tangguh. Selain itu, benteng-benteng peninggalan Spanyol dan Portugis ada yang masih berdiri kokoh salah satunya benteng tahula di kelurahan Soasio.

Selain Danau Laguna, Pulau Maitara dan Pulau Tidore-Propinsi Maluku Utara memiliki banyak potensi wisata yang dapat anda nikmati. Fasilitas hotel cukup memadai dengan menjamurnya hotel-hotel baru hingga hotel berbintang empat siap melayani wisata anda. Sebagai rekomendasi, penulis menyarankan untuk melancong pada tahun 2012 karena bertepatan denga agenda Sail Indonesia Morotai di Pulau Morotai, wilayah utara Maluku Utara yang berbatasan dengan samudera Pasific dan Filipina. Keunikan pulau yang merupaka kawasan vital selama perang duni II tersebut tentunya tak kalah dari pulau-pulau lainnya.  Continue reading “Danau Laguna (Ternate), Pulau Maitara, Pulau Tidore”